Dec 3, 2010

Pelajaran Kebahagiaan #7


beberapa hari yang lalu, aku melihat seorang bapak penjual ikan hias bersama dengan anaknya bersepeda menjual ikan-ikannya. anaknya, yang kira-kira berumur sekitar 6-7 tahunan membonceng di bagian depan. saat melihat pemandangan tersebut, tiba-tiba terbesit di dalam otak ini sebuah pikiran yang membuatku berpikir keras. aku berpikir bagaimana perasaan anak tersebut menjadi seorang anak tukang penjual ikan keliling? bagaimana perasaan anak itu saat berjualan dengan ayahnya? apakah ia bangga dengan hidupnya yang menjadi seorang anak penjual ikan hias? namun setelah merenungkan lebih jauh kejadian tersebut, dan mengingat-ingat pemandangan tersebut. pertanyaanku pun sepertinya terjawab sudah. dari wajah dan ekspressi anak tersebut, sepertinya anak itu bahagia dengan hidupnya, meskipun hanya menjadi seorang anak penjual ikan hias keliling. ia pun sepertinya juga bangga dengan pekerjaan ayahnya, karena ia mau ikut serta berjualan ikan bersama dengan ayahnya.
hal ini, membuatku berpikir kembali tentang arti "kebahagiaan". dari kejadian tersebut, aku melihat bahwa kebahagiaan itu juga bisa diperoleh dari hal-hal yang sederhana. memang anak tersebut mungkin tidak memiliki mainan mewah yang terbaru, ataupun juga mungkin ayahnya memang bukanlah seorang yang kaya raya, tidak memiliki kendaraan yang mewah, hanya seorang penjual ikan hias bersepeda, namun kebahagiaan masih saja hadir dalam kehidupan mereka. dan nampaknya mereka ikhlas dalam menjalani kehidupan tersebut.
memang benar adanya istilah "kebahagiaan itu bukanlah hak-hak orang kaya saja, namun kebahagiaan adalah hak semua orang, asalkan dia dapat menerima dan bersyukur akan hidup yang telah diberikan"

Related Articles

2 comments:

  1. hey, bagus sangat kok tulisanmu..
    hhehehehe aku akan men-support-mu karena aku membaui, pondra adalah the next-generation of me-puspa-rdak hehehe bukan generasi yang macem-macem, tapi generasi yang kebanyakan mikir hehehehe.. d(^^)b
    apa-apa dipikirin, tapi hasilnya adalah "wisdom" hehehe walau kita jatuh terpeleset pada suatu pemikiran, tapi kita bisa bangkit lagi dan bersikap bijaksana hehehe

    hmmm... back to the topic. Aku pernah dapat kutipan yang menarik tentang kebahagiaan, yang patut dicamkan hehehe
    one day there was a fish asking to his mother
    "mother, where is the water?"
    "we are living in the water, kid. You will not find it if you are looking for it. Be aware of it and you will feel it."

    hehehehe sama dengan kebahagiaan
    kita gak akan menemukan kebahagiaan kalau kita mencari, tapi kalau kita sudah menyadari bahwa kebahagiaan itu kita sendiri yang menciptakan, maka kebahagiaan didepan mata kita =D

    ReplyDelete
  2. waaahh... berarti ntar aku penerus mbak Kiky, mbak Puspa, dan mbak Ratih nu. hehe
    siap mbak, akau akan melanjutkan semangat kalian di kampus kita Sastra Inggris ini, mumpung aku masih menjadi mahasiswa. :-)

    waaaaaaaahhhhhh... mbak, kutipannya bagus ik. mengena banget. pas juga ama temanya, tentang ikan juga.. :-)
    iya mbak, aku setuju dengan mbak Kiky.

    "kita gak akan menemukan kebahagiaan kalau kita mencari, tapi kalau kita sudah menyadari bahwa kebahagiaan itu kita sendiri yang menciptakan, maka kebahagiaan didepan mata kita"

    mbak Kiky memang life mentor sejati..
    trims ya mbak atas komen dan petuahnya.. :-)

    ReplyDelete

Powered by Blogger.